Masjid Saint Petersburg - The Blue Mosque

TINTA EMAS ISLAM RUSIA
The Blue Mosque, Begitulah julukan untuk Masjid St. Petersburg, Rusia. Kubahnya yang berwarna biru tampak menonjol di antara gereja-gereja di kota St. Petersburg. Masjid yang didirikan pada 1910-1921 itu memang memiliki dua menara yang menjulang setinggi 48 meter dan kubahnya dibalut keramik warna biru dengan ketinggian 39 meter.

Pada awalnya, pembangunan masjid ini mendapat tentangan dari masyarakat kota St. Petersburg. Namun, berkat kegigihan dan upaya persuasi yang dilakukan para tokoh muslim Rusia, akhirnya masjid ini dapat berdiri. Masjid St. Petersburg dibangun untuk memperingati 25 tahun masa pemerintahan Abdul Ahad Emir Bukhara dari Turkistan. Karena itu, donatur terbesar pembangunan masjid ini berasal dari Emir Bukhara. Pembangunannya melibatkan seorang arsitek Nasrani, Nikolay Vasiliev, dengan insinyur sipil Stepan Krichinskiy dan pengawas pembangunan Alexander von Gogen.

Kaisar Tsar Nicholas II yang mulanya memerintahkan penjualan tanah bagi penduduk muslim di St. Petersburg pada 1907. Di atas tanah inilah Masjid St. Petersburg berdiri dan dibuka pada 1913. Sebagai masjid terbesar di Eropa pada waktu itu, Masjid St. Petersburg menjadi kebanggaan kaum muslim Rusia. Ketika masjid ini dibuka, populasi muslim di St. Petersburg mencapai 8.000 orang. Kini, di perkirakan terdapat lebih dari 700.000 umat Islam di sana, yang terdiri dari bangsa Tatar, Azeri, Kazakh, Uzbek, Kyrgyz, Tajik, Chechnya, dan Arab.

Dengan keragaman bangsa ini, ketika salat Jumat, khatib pun membacakan khotbah dalam tiga bahasa, yaitu Arab, Tatar, dan Rusia. Pada masa Perang Dunia II, masjid ini pernah ditutup oleh pemerintah komunis Rusia (ketika itu masih tergabung ke Uni Soviet) dan dijadikan sebagai gudang perang. Namun, berkat permintaan presiden pertama RI, Soekerno, masjid ini kembali dibuka pada 1956. Sejak itu, umat Islam Rusia bisa kembali melakukan ibadah di masjid ini.

Memang, Masjid St. Petersburg memiliki hubungan yang erat dengan muslim Indonesia. Sehingga wajar pula jika beberapa Presiden RI memberikan perhatian yang besar pada masjid yang letaknya berseberangan dengan Benteng Petrus dan Paulus di pusat kota St. Petersburg itu. Setelah kunjungan Presiden Soekarno tadi, pada 2003 Presiden Megawati Soekarnoputri mengirim kaligrafi surat Al-Fatihah dalam ukiran kayu untuk dipasang di dinding utama masjid itu.

Terakhir, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Masjid St. Petersburg pada 30 November 2006. Masjid St. Petersburg adalah masjid yang megah dan besar. Masjid ini mampu menampung sekitar 3.000 jamaah. Balkonnya yang melingkar terdiri dari tiga lantai, dengan arsitektur yang tak jauh beda dengan masjidmasjid di kawasan Asia Tengah yang dahulu menjadi bagian dari Uni Soviet. Terletak dekat Sungai Neva yang membelah kota St. Petersburg, masjid ini tampak begitu indah. Memang “The Blue Mosque” ini tercatat dengan tinta emas dalam sejarah perkembangan Islam di Rusia.