Masjid Imam - Masjid Imam Mosque Isfahan

Masjid Imam Mosque Isfahan - Shah Abbas I dipuji sebagai penguasa terbesar dari dinasti Safawi. Selama era kekuasaannya, ibukota Kekaisaran Persia (sekarang Iran) dipindahkan ke Isfahan. Naqsh-e Jahan Square yang megah dibangun dan façade selatan alun-alun yang tak diragukan lagi memiliki pandangan yang luar biasa indahnya.

Di bagian dalam masjid Imam Mosque Isfahan atau biasa di sebut Masjid Imam, sifat akustik dan refleksi pada titik pusat di bawah kubah adalah salah satu faktor penting yang menarik minat banyak pengunjung, karena kecerdikan para arsiteknya, saat membuat kubah, bentuk kubah ini memungkinkan Imam untuk berbicara dengan suara tenang namun masih terdengar jelas oleh semua orang dalam Masjid tersebut.

Mihrab, dengan marmer besar berukuran 10 meter kali 3 meter yang melebar pada dinding barat daya, menunjukkan arah Mekah. Di atasnya, Syah telah menempatkan lemari bertahtakan emas. Era ini menandai terdapatnya 2 peninggalan besar yakni: Al Quran, yang disalin oleh Imam Reza, dan jubah berlumuran darah Imam Husain. Meskipun tidak pernah ditampilkan, jubah tersebut dikatakan memiliki kekuatan magis, apabila diangkat atau disematkan di ujung sebuah tombak di medan pertempuran, terdapat keyakinan bahwa itu bisa mengusir musuh.

Dari halaman utama, menunjuk ke timur terdapat sebuah sekolah agama, atau madrasah. Ini berisi sebuah prasasti yang dibuat oleh seorang ahli kaligrafi Muhammad Riza Imamiyah yang memuji 14 Imamah (yaitu, Muhammad, Fatimah dan 12 Imam). Di sudut barat mengarah ke madrasah dan masjid musim dingin. Di halamannya sendiri, terdapat sebuah sekolah swasta, dan sebagai tambahan, seseorang dapat menemukan jam matahari yang terkenal dibuat oleh Syaikh Bahai.

Dari gerbang utama, masjid terhubung melalui sebuah gang yang membentuk sebuah altar yang indah. Masjid ini dikelilingi oleh empat iwans masing-masing di tengah empat arcade. Para iwan menghadap kiblat, (arah ke Mekah), adalah yang terbesar dan paling mengesankan yang juga berisi ubin biru yang ditinggikan, kubah berlapis ganda.

Dinding masjid Imam yang dilapisi dengan inskripsi 7 warna mosaik dan kaligrafi yang tampaknya tanda tangan yang rumit dan menyilaukan. Sifat akustik yang luar biasa dan refleksi bawah kubah besar harus dicatat. Masjid Imam adalah arsitektur terbaik Persia.